Peta
Perekonomian Indonesia
Peta perekonomian Indonesia dapat dilihat dari letak
geografis Indonesia, mata pencaharian, sumber daya manusia dan investasi .
adapun penjelasan mengenai hal tersebut yaitu :
1.
Letak
Geografis Indonesia
Indonesia
memiliki sekitar 17.504 pulau
(menurut data tahun 2004; lihat pula: jumlah pulau di Indonesia), sekitar 6.000 di
antaranya tidak berpenghuni tetap, menyebar sekitar katulistiwa,
memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana
lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia. Indonesia terdiri dari 5 pulau
besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi,
dan Irian Jaya
dan rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau
kepulauan Indonesia.
Indonesia
mempunyai iklim tropik
basah yang
dipengaruhi oleh angin monsun barat dan monsun timur. Dari bulan November hingga Mei,
angin bertiup dari arah Utara Barat Laut membawa banyak uap air dan hujan di
kawasan Indonesia; dari Juni hingga Oktober angin bertiup dari Selatan Tenggara
kering, membawa sedikit uap air. Suhu udara di dataran rendah Indonesia
berkisar antara 23 derajat Celsius sampai 28 derajat Celsius sepanjang tahun.
Ada
2 musim di Indonesia yaitu musim hujan dan
musim kemarau, pada beberapa tempat dikenal musim pancaroba,
yaitu musim di antara perubahan kedua musim tersebut.
2. Mata Pencaharian
lebih kurang 70% mata
pencaharian penduduk Indonesia adalah dalam bidang pertanian. Indonesia juga
dikatakan sebagai negara agraris, sebab negara kita begitu besar akan hasil
pangannya contohnya beras dan umbi-umbian. Dengan banyaknya masyarakat Indonesia
yang bermata pencaharian di bidang pertanian dan luasnya lahan Indonesia untuk
di jadikan lahan pertanian,
Namun banyak kendala yang di
hadapi bukan hanya di sektor pertanian saja, untuk di sektor perikanan,
perkebunan, perternakanpun mengalami kendala yang berbeda-beda. Untuk di sektor
perikanan, para petani yang melaut mengalami salah satu kendala yaitu mahalnya
bahan bakar kapal yang ada. Sedangkan perkebuna, yaitu mulai habisnya lahan
untuk berkebun karena semakin banyak di bangunnya gedung gedung tinggi sepeti:
mal, hotel, supermarket, perumahan-perumahan elit. Dengan semakin banyaknya
bangunan-bangunan tersebut seharusnya diimbangi dengan pesejahteraan para
petani, nelayan, dan peternak pula.
3.
Sumber Daya
Manusia
-
Laju pertumbuhan penduduk
Salah satu ciri penduduk Indonesia adalah
persebaran antar pulau dan provinsi yang tidak merata. Sejak tahun 1930,
sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa, padahal luas pulau itu
kurang dari tujuh persen dari luas total wilayah daratan Indonesia. Namun
secara perlahan persentase penduduk Indonesia yang tinggal di Pulau Jawa terus
menurun dari sekitar 59,1 persen pada tahun 2000 menjadi 55,4 persen pada tahun
2025. Sebaliknya persentase penduduk yang tinggal di pulau pulau lain
meningkat seperti, Pulau Sumatera naik dari 20,7 persen menjadi 22,7 persen,
Kalimantan naik dari 5,5 persen menjadi 6,5 persen pada periode yang
sama. Selain pertumbuhan alami di pulau-pulau tersebut memang lebih
tinggi dari pertumbuhan alami di Jawa, faktor arus perpindahan yang mulai
menyebar ke pulau-pulau tersebut juga menentukan distribusi penduduk
-
Keadaan angkatan kerja di Indonesia
Angkatan
kerja Indonesia selama 1997 - 2010 tumbuh sebesar
26,13% dengan rata-rata pertumbuhan 2,01% /tahun. Tingkat partisipasi angkatan kerja
juga mengalami sedikit kenaikan, dari 66,3% tahun 1997 menjadi 67,7% tahun
2010. Kenaikan jumlah angkatan kerja dan tingkat partisipasi angkatan kerja
ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk. Sedang pertumbuhan penduduk yang bekerja selama periode tersebut mencapai
sekitar 23,2% dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,78% /tahunnya.
-
Sistem pendidikan
kepala Perwakilan La Trobe University untuk
Indonesia, Ina Liem mengatakan, sistem pendidikan di Indonesia juga belum
spesifik. Artinya, apa yang diajarkan masih bersifat umum. Padahal, ketika
masuk ke jenjang perkuliahan, mereka sudah dituntut untuk mendalami ilmu yang
lebih khusus. "Berbeda dengan di Australia. Sejak kecil atau sejak SMA
mereka sudah dibiasakan untuk memilih yang sesuai dengan minatnya. Sudah
spesifik," katanya.
4. Investasi
Investasi menjadi salah satu kata kunci dalam
setiap upaya menciptakan pertumbuhan ekonomi baru bagi perluasan penciptaan
lapangan kerja, peningkatan pendapatan dan penanggulangan kemiskinan.
Melalui peningkatan kegiatan investasi, baik dalam bentuk akumulasi kapital
domestik maupun luar negeri, akan menjadi faktor pengungkit yang sangat
dibutuhkan bagi suatu negara dalam menggerakan mesin ekonomi mengawal
pertumbuhan yang berkelanjutan.
Kegiatan investasi telah memberikan kontribusi
yang besar dalam mendorong kinerja laju pertumbuhan ekonomi Indonesia,
mendorong timbulnya industri pasokan bahan baku lokal, proses alih teknologi
dan manajemen, serta manfaat bagi investor lokal. Manfaat yang paling menonjol
adalah berkembangnya kolaborasi yang saling menguntungkan dan terjalin antar
investor asing dengan kalangan pebisnis lokal, bisnis dan industri
komponen berkembang dengan pesat, termasuk berbagai kegiatan usaha yang
berorientasikan ekspor.
Salah satu hal yang menggembirakan dalam
struktur realisasi investasi di Indonesia tersebut adalah mulai terjadinya
pemerataan, tercermin dari porsi investasi di luar Jawa yang terus naik. Pada
Januari–September 2012, investasi di luar Jawa mencapai Rp107,0 triliun atau 46,5
persen di antara total investasi. Angka tersebut naik jika dibandingkan dengan
periode sama tahun lalu Rp81,1 triliun atau 44,8 persen di antara total
realisasi investasi, pemerataan investasi ini sangat penting untuk mendorong
pemerataan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pencapaian kinerja investasi tersebut di atas,
sesungguhnya menunjukkan indikator mulai berhasilnya berbagai upaya
perbaikan iklim investasi yang telah dilakukan pemerintah dalam
meningkatkan investasi dan memberikan nilai tambah dan daya saing
perekonomian nasional, di sisi lain, kinerja investasi menunjukkan
meningkatkan kepercayaan dunia usaha kepada Indonesia, jumlah penduduk
yang besar serta meningkatnya jumlah kelas menengah menjadi daya tarik
utama bagi kegiatan investasi, disamping terus membaiknya makro ekonomi
Indonesia.
Strategi
Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Pertama, mengembangkan koridor pembangunan ekonomi Indonesia dengan cara membangun pusat-pusat perekonomian di setiap pulau. Selain mengembangkan klaster industri berbasis sumber-sumber superior. Baik komoditas maupun sektor.
Koridor pembangunan ekonomi Indonesia terbagi dalam empat tahap. Mengindentifikasikan pusat-pusat perekonomian, misalnya ibukota provinsi. Menentukan kebutuhan pengubung antara pusat ekonomi tersebut, seperti trafik barang.
Kemudian validasi untuk memastikan sejalan dengan pembangunan nasional, yakni pengaturan area tempat tinggal dengan sistem infrastruktur serta fasilitas. Juga menentukan hubungan lokasi sektor fokus, guna menunjang fasilitas. Misal menghubungkan area pertambangan dengan kawasan pemrosesnya.
Kedua, memperkuat hubungan nasional baik secara lokal maupun internasional. Hal ini bisa mengurangi biaya transaksi, menciptakan sinergi antara pusat-pusat pertumbuhan dan menydari perlunya akses-akses ke sejumlah layanan. Seperti intra dan inter-konektivitas antara pusat pertumbuhan serta pintu perdagangan dan pariwisata internasional.
Integrasi ekonomi merupakan hal terbaik untuk mencapai keuntungan langsung dari konsentrasi produksi. Serta dalam jangka panjang, meningkatkan standar kehidupan. Saat ini, aktivitas ekonomi Indonesia terpusat di kota-kota, khususnya Jawa dan Sumatra. Fasilitas transportasi yang terbasa menyebabkan area industri tak menjangkau pelosok.
Pada jangka pendek, proyek-proyek yang perlu dibangun di Jawa adalah TransJawa, TransJabodetabek, kereta jalur dua, Tanjung Priok. Pembangunan tersebut diharapkan bisa berdampak langsung mengurangi kemiskinan di Jawa yang melebihi 20 juta jiwa, dua kali populasi miskin Sumatra yang sekitar tujuh juta jiwa. Pembangunan infrastruktur di Jawa bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, mempercepat kapabilitas teknologi dan ilmu pengetahuan nasional atau Iptek. Selain tiga strategi utama ini, juga ada beberapa strategi pendukung seperti kebijakan investasi, perdagangan dan finansial.
Beberapa elemen utama di sektor Iptek adalah meningkatkan kualitas pendidikan termasuk pendidikan kejuruan tinggi serta pelatihannya. Meningkatkan level kompetensi teknologi dan sumber daya ahli. Peningkatan aktivitas riset dan pengembangan, baik pemerintah maupun swasta, dengan memberikan insentif serta menaikkan anggaran.
Kemudian mengembangkan sistem inovasi nasional, termasuk pembiayaannya. Saat ini, masalah utama yang dihadapi adalah kemampuan riset dan pengembangan yang digunakan untuk mencari solusi teknologi. Kemampuan pengguna untuk menyerap teknologi yang ada. Serta transaksi antara riset dan pengembangan sebagai pemasok solusi teknologi dengan penggunanya tak terbangun dengan baik.
Selain tiga koridor, terdapat tiga tahap dalam visi ekonomi Indonesia. Pada 2011-2014, persiapan dan pembangunan konsensus untuk mempercepat pembangunan ekonomi. Pada 2015-2025, implementasi program-program percepatan ekonomi. Kemudian 2025-2045, mempertahankan pembangunan yang berdasarkan ekonomi tersebut.
Perencanaan Pembangunan
Menurut
Bintoro Tjokroaminoto definisi perencanaan pembangunan ialah dengan adanya
perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman
bagi pelaksanaan kegiatan kegiatan yang di tujukan kepada pencapaian tijuan
pembangunan
Adapun
manfaat dari perencanaan yaitu :
1. Standar pelaksanaan dan pengawasan
2. Pemilihan sebagai alternatif terbaik
3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
6. Alat memudahakan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti
1. Standar pelaksanaan dan pengawasan
2. Pemilihan sebagai alternatif terbaik
3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
6. Alat memudahakan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar